Tuesday, September 16, 2008

Analisa Fundamental (1)

Definisi Wikipedia :
Analisis fundamental adalah metode analisis yang didasarkan pada fundamental ekonomi suatu perusahaan. Teknis ini menitik beratkan pada rasio finansial dan kejadian - kejadian yang secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan. Sebagian pakar berpendapat teknik analisis fundamental lebih cocok untuk membuat keputusan dalam memilih saham perusahaan mana yang dibeli untuk jangka panjang. analisis fundamental dibagi dalam tiga tahapan analisa yaitu analisis ekonomi, analisis industri, dan analisis perusahaan
Definisi Kami : Secara sederhana, analisis fundamental merupakan suatu analisa sehat atau tidak nya suatu perusahaan dari berbagai kondisi di masa lalu untuk memprediksi kondisinya di masa depan.
Untuk itu, dipelukan beberapa rasio.
1. EPS : Earm per Share, merupakan nilai laba per saham. Cara menghitungnya adalah Net Profit / Jumlah Total Saham. Ada juga yang disebut EPS dilusian. EPS dilusian tetap sama menggunakan Net profit, namun jumlah saham juga ditambah dengan jumlah warran yang dikeluarkan. Mana yang lebih Valid, menurut kami yang lebih valid adalah EPS dilusian karena menghitung seluruh jumlah saham + warran yang nantinya akan di konversi menjadi saham pada saat eksekusi
2. P/E (PER : Price Earning Ratio) merupakan suatu rasio harga terhadap laba. Secara perhitungan sederhana, saham A sehaga Rp. 3000 / Share dengan EPS 1500, PER = 3000/1500 = 2 lebih MURAH daripada saham B seharga 200 namun EPS = 20, PER = 10. UMUMNYA Makin kecil PER makin baik. Tapi tidak selalu, akan dijelaskan nanti.
3. PBV : Price / Book Value per Share
Merupakan rasio perbandingan harga saham dengan book value nya. Book value merupakan asset - aseet perusahaan seperti alat - alat berat, gedung / property, tanah, dll. Jika membeli perusahaan seharga Rp. 50 / share namun Book value = Rp. 100/share maka jika perusahaan bangkrut dan di likuidasi maka pemegang saham akan mendapatkan BV nya. Tapi seringkali PBV tidak menggambarkan keadaan yang sebenarnya. Ada juga emitan yang terus merugi walau price jauh berada di bawah Book valuenya.
4. DER / Debt Equity Ratio
Merupakan suatuperbandingan banyaknya hutang dengan ekuitas. Jika DER tinggi, maka juga perlu dituntut EPS yang tinggi pula, Sebab dengan mempunyai hutang maka beban perusahaan pun akan bertambah untuk membayar pokok hutang dan bunga hutang. Sehingga resiko pun menjadi tinggi. Maka gain YANG DITUNTUT juga harus tinggi. DER untuk tiap - tiap perusahaan bisa berbeda - beda. untuk perusahaan finance memiliki DER yang tinggi sebab inti usahanya adalah perputaran uang sehingga diperlukan modal yang banyak yang bisa didapatkan melalui hutang.
5. Net Profit Margin
Merupakan rasio Net Profit Terhadap penjualan. Pentingnya Net Profit margin ini adalah unuk menentukan daya tahan perusahaan terhadap perubahan jaman. Emiten yang net profit margin nya kecil memiliki resiko yang cukup besar. sebab jika muncul persaingan, salah satu hal pertama yang perusahaan korbankan adalah NET PROFIT MARGIN untuk bisa bertahan. Contoh : Perang tarif perusahaan telekom.
Bisanya untul perusahaan yang lebih kecil, net profit margin lebih besar daripada perusahaan besar yang telah mapan. ilustrasinya adlah lebih gampang menjual 1 KUE seharga 25.000 dengan laba 90%. Daripada 10.000 Kue seharga 10.000 dengan laba 10%. Perusahaan dengan Net Profit margin besar BISA menggambarkan manajemen perusahaan yang kreatif dan inovatif dalam mengelola perusahaan.

0 comments: